Budidaya Kentang

Budidaya kentang yang benar dan tepat dapat menghasilkan kualitas yang bagus, dan berpengaruh pada nilai jual yang akan ikut meningkat. Kentang termasuk tanaman semusim dan mempunyai kemampuan berkembang biak secara vegetatif melalui umbi. Budidaya sayur kentang akan tumbuh subur pada daerah yang memiliki iklim dingin, suhu udara yang tinggi sehingga tanaman tidak bisa membentuk umbi.

Kentang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi, tidak mudah rusak, dan jika dikonsumsi dapat berperan sebagai sumber karbohidrat, kalori, protein, serta vitamin. Tahu kah Anda? Kentang merupakan salah satu dari empat tanaman pangan pokok di seluruh dunia, berada di urutan keempat setelah gandum, jagung, dan padi.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam budidaya kentang adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Lahan juga Termasuk Cara Budidaya Kentang

Perlunya melakukan pemilihan lahan supaya mendapat lahan yang bisa mendukung produtivitas tanaman kentang dengan maksimal, terdapat tanah subur dengan lapisan top soil yang mencukupi, stok air yang mencukupi, bukan sumber penyakit tular tanah, drainase yang bagus dan tidak menyalahi ketentuan perawatan tanah dan air. Lahan siap ditanami serta dapat terbebas dari gangguan fisik maupun biologis, sebagai media tanam yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kentang serta memungkinkan pertumbuhan perakaran dan umbi berkembang secara normal dan maksimal.

2. Pengolahan Tanah Termasuk Cara Budidaya Kentang

Dengan menggunakan cara mencangkul/membajak tanah sedalam 30 cm sampai gembur, didiamkan kurang lebih 15 hari gunannya untuk memperbaiki sirkulasi dan aerasi tanah dan menghilangkan gas beracun serta panas dari hasil dekompsisi sisa tanaman. Tanah dicangkul kembali hingga bena-benar gembur, setelah itu diratakan. Garisan dibuat dengan kedalaman 7-10 cm. Jarak antar garitan 70-80 cm. Pada lahan yang miring, garisan dibuat melintang dari arah kemiringan lahan. Jika lahan berupa lahan lereng maka memerlukan manajemen konservasi lahan yang baik, sebagai contoh adalah penanaman pohon penguat pematang/tanaman pagar atau kerap dikenal dengan hedging dan teknik terasering, pembuatan parit tegak lurus arah kemiringan guna dapat mengurangi erosi, lakukan aplikasi pemupukan yang tepat sesuai hasil analisis tanah serta peningkatan bahan organik tanah dan hindari pemadatan tanah

3. Penanaman, Pemupukan Dasar dan Penyulaman

Alasan dilakukan supaya benih ditanam dengan benar, ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman secara maksimal, dan mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhanmya yang tidak wajar. Bibit yang diperluakan  bila jarak tanam 70×30 cm adalah 1.300-1.700 kg/ha dengan anggapan umbi bibit berbobot sekitar 30-45 gram. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8-10 cm.

Pupuk organik yang sudah matang dan terdekomposisi dengan baik sebanyak 10-15 ton/ha, dicampur pada tanah bedengan  atau pada lubang tanam kurang lebih 7 hari sebelum tanam. Pupuk organik (SP-36 400 kg/ha) diberikan pada setiap lubang tanam. Selannjutnya benih dan pupuk dapat ditimbun dengan tanah lalu dibentuk seperti gundukan dengan tinggi 10 cm dari permukaan tanah.

Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman adalah sebagai bibit cadangan yang telah disiapkan bersama dengan bibit produksi.

4. Budidaya Kentang dengan Melakukan Pengairan

Dilakukan agar terpenuhinya kebutuhan air bagi tanaman dan membantu penyerapan unsure hara tanaman. Air diserap serta dialirkan dari sumber air dengan mamakai pompa air melewati selang ke tempat pertanaman atau bisa disebut dengan sistem leb/geledeg, dengan melakukan pengairan pada selokan sampai tempat yang lembab. Pengairan dilakukan secara rutin sesuai kebutuhannya.

5. Pemasangan Ajir/Jurus (bila diperlukan)

Selanjutnya penyangga tanaman supaya tanaman mendapat sinar matahari yang mencukupi dan tetap tegak tanpa terlukai atau terganggu pada pertumbuhan tanaman kentang. Membuat ajir dari bamboo yang dibelah dengan ukuran panjang 70-80 cm, lebar 2-3 cm, kemudian ditancapkan per tanaman dengan jarak 5 cm dari tanaman. Tanaman diikat ke ajir memakai tali plastik.

6. Penyiangan, Sanitasi dan Pemangkasan

Demi menjaga kebersihan kebun dan kesehatan tanaman serta menghindari terjadinya perebutan unsur hara pada tanaman. Penyiangan dapat dilakukan pada masa kritis yaitu vegetatif awal dan pembentukan umbi. Penyiangan yang dilakukan secara terus-menerus, setidaknya 2 kali pada masa penanaman, disarankan untuk mrlakukan 2 hingga 3 hari sebelum atau bersamaan dengan pemupukan susulan dan pembumbunan. Waktu penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 20 sampai 30 HST. Tumbuhan liar dibenamkan diantara guludan sedangkan sisi tanaman yang sakit dilenyapkan ditempat yang terpisah. Pada jenis kentang yang tumbuh bunga lebih baik dipotong terlebih dahulu guna mencegah terganggunya dari proses terbentuknya umbi, karena bisa terjadi perebutan unsur hara pada tanaman.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Supaya OPT dapat terkendali tanpa merusak lingkungan agar dapat mempertahankan produksi tanaman kentang. Pilih langkah yang harus segera diambil sesuai dengan jenis Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dengan menerapkan prinsip Pengendalian Terpadu Hama (PHT).

baca juga : Berbagai Jenis Komoditas Sayuran.

Avatar

nia

Saya adalah seorang kontributor berpengalaman di website tukangreview.com yang selalu terinspirasi oleh dinamika teknologi, terutama di bidang IT. Saya adalah seorang pencinta ilmu yang tidak pernah berhenti belajar, dan dengan gembira saya berbagi wawasan seputar dunia bisnis dan saran terkini kepada pembaca setia kami. Mari bersama-sama menjelajahi dunia yang terus berkembang ini dengan semangat dan kegairahan yang mendalam!