Perubahan Aroma Kopi Roasting

Proses perubahan Aroma Kopi Roasting yang sangat krusial di sepanjang tahapan pengolahan kopi. Cita rasa bisa divariasikan sesuai dengan selera, kaitkan pada bagian proses roasting tersebut di lakukan.

Roasting Coffee ialah mengolah kopi, pada dasarnya proses roasting mengeluarkan udara dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya memberikan aroma pada kopi tersebut. Ketika kopi dimasak terdapat suatu reaksi kimia yang menyertai maka karakter biji kopi pun berubah. Lebih lama biji kopi tersebut dimasak, maka banyak bahan kimia yang berubah karakteristiknya. Ketika kopi diroasting, akan berubah menjadi berwarna coklat. Maka dari itu, jika biji kopi berwarna lebih gelap berarti memanggang lebih lama. tetapi meroasting biji kopi bukam hal sederhana, berharap memasukkannya ke alat pemanggang dan kemudian saya memanggangnya. Biji kopi akan menghasilkan hasil yang berbeda jika diroasting dalam suhu yang tidak sama dengan hasil akhirnya berwarna sama, karena teknik meroasting kopi adalah suatu seni.

Lebih lengkapnya baca  pelatihan roasting kopi

Kopi akan berubah dari endotermik (Meyerap panas) menjadi eksotermik (Menghasilkan panas) selama proses pemanggangan. Reaksi kimia kopi saat di roasting membuat sebagian komponen dapat berpengaruh pada cita rasa kopi. Dalam proses memanggang biji kopi maka akan menghasilkan “intisari” berasal dari reaksi kimia yang dapat terjadi. Intisari biji kopi itu berupa minyak kopi. Kemudian, minyak kopi menjadi coffeeol (sejenis minyak yang mengambang), tetapi bersifat larut dalam air. Dengan mengatur prosedur roasting, seseorang dapat merubah sedikit atau banyaknya minyak kopi yang akan dihasilkan untuk setiap kali proses roasting.

Perubahan Aroma Kopi Roasting

Berikut adalah tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses roasting:

  1. Pastikan green bean kopi akan dirosting berada pada tingkat kadar air 11% dan setelah proses roasting, kadar air tersisa menjadi 4%.
  2. Kenali karakter kopi yang dirosting dan rancang atau tentukan rasa terbaik kopi dapat dihasilkan oleh green bean
  3. Buang rasa rasa tersebut yang mengganggu pada kopi, seperti rasa earthy, grassy, astringent, carbony, woody atau gangguan lain nya agar penyangraian tidak terlalu lama dan kopi tidak gosong.
  4. Green bean atau biji kopi masukkan ke dalam mesin roasting.
  5. Lakukan pemanggangan green bean sampai kopi berubah warna dengan bertahap, awal hijau menjadi kuning, kemudian kecoklatan, selanjutnya coklat muda sampai tua, kehitaman, dan terakhir sampai hitam. Rasakan perubahan aroma biji kopi pada setiap menit proses roastingdan pastikan terjadi dua kali letupan, yaitu pertama (first crack) dan letupan kedua (second crack).
  6. Lakukan roasting dengan menggunakan 3 tipe dasar roasting berkait pada Warna biji kopi, Suhu, dan Waktu selama Roasting berlangsung.

Tingkatan roasting pada umumnya dijadikan tujuan terutama di Indonesia terdapat tiga tingkat  yaitu; light roast, medium roast, dan dark roast. Tingkatan tersebut biasanya paling baik dalam memanggang kopi arabika.

Buah kopi sudah di panen membutuhkan proses yang sangat panjang untuk kita konsumsi, tidak hanya sekedar mengkonsumsi tapi para penikmat kopi menginginkan kelezatan dan aroma dari karakteristik yang dimiliki oleh kopi. Proses yang dilakukan yaitu dari mulai biji kopi yang merah (cerry) diproses menjadi gabah (HS), kemudian gabah menjadi beras (green bean) dan proses selanjutnya kopi beras (green bean) di sangrai (roasting) menjadi roast been, selanjunya ditumbuk atau digiling atau dibubukkan (greender) dan Perubahan Aroma Kopi Roasting sampai menjadi bubuk kopi yang sempurna melalui proses selanjutnya yaitu siap diseduh dan dinikmati.

rina

Saya adalah seorang penulis di tukangreview.com yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap perkembangan teknologi, terutama dalam dunia IT. Saya juga senang untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan seputar bisnis serta tips terkini dengan pembaca setia kami