Akibat Asam Lambung Kambuh dan Cara Mencegahnya!

Asam lambung merupakan cairan yang dikeluarkan lambung untuk membantu mencerna makanan. Asam lambung biasanya tetap berada di dalam lambung, namun kadang-kadang bisa naik ke kerongkongan, yang menghubungkan mulut dan lambung. Hal ini disebut sebagai akibat asam lambung kambuh naik atau refluks asam lambung.

Namun, jika asam lambung meningkat secara terus-menerus atau kronis, hal ini dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius.

Akibat Asam Lambung Naik

akibat asam lambung kambuh

Berikut adalah beberapa akibat asam lambung kambuh yang perlu diwaspadai:

1. Striktur Esofagus

Distensi esofagus terjadi ketika esofagus menyempit akibat jaringan parut yang terbentuk akibat iritasi asam lambung. Ketegangan esofagus dapat menyebabkan kesulitan menelan makanan atau minuman, nyeri atau sesak di dada, atau makanan tersangkut di kerongkongan. Dilatasi esofagus, prosedur medis yang memperluas kerongkongan dengan alat khusus, dapat digunakan untuk mengobati gangguan esofagus.

2. Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan pada lapisan kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung yang naik. Esofagitis dapat menyebabkan rasa sakit, panas, atau perih di dada atau ulu hati, sulit menelan, batuk, suara serak, atau muntah darah. Obat-obatan yang mengurangi produksi atau efek asam lambung, seperti antasida, penghambat H2, atau penghambat pompa proton, dapat digunakan untuk mengobati esofagitis.

3. Barrett Esofagus

Kondisi yang dikenal sebagai barrett esofagus adalah ketika lapisan kerongkongan berubah menjadi lapisan yang menyerupai usus. Hal ini disebabkan oleh peningkatan asam lambung yang terus-menerus, yang merusak lapisan kerongkongan dan menyebabkan pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Meskipun jarang terjadi, Barrett esofagus dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

4. Kanker Kerongkongan

Asam lambung yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan dan mutasi sel-sel esofagus. Asam lambung yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan dan mutasi sel-sel esofagus. Gejala kanker kerongkongan seperti kesulitan menelan, nyeri dada, penurunan berat badan, batuk darah, atau suara serak dapat berasal dari penyakit ini. Pemeriksaan endoskopi, biopsi, atau tes pencitraan adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker kerongkongan.

Cara Mencegah Asam Lambung Kambuh

Untuk mencegah asam lambung kambuh dan menghindari akibat yang serius, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak memicu asam lambung naik, seperti makanan pedas, asam, berlemak, gorengan, kopi, alkohol, atau minuman bersoda. Anda bisa mengganti minuman-minuman tersebut dengan mengkonsumsi minuman sereal asam lambung.
  • Mengurangi porsi makan dan tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur.
  • Mengangkat kepala saat tidur dengan bantal atau ranjang yang miring.
  • Berhenti merokok dan mengurangi stres.
  • Menurunkan berat badan jika kelebihan.
  • Mengonsumsi obat yang diresepkan atau dianjurkan oleh dokter jika diperlukan.

Asam lambung kambuh adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele, karena bisa menimbulkan komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Jika Anda mengalami gejala asam lambung naik yang berlangsung lama atau berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan mengonsumsi obat-obatan sembarangan tanpa resep dokter, karena bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Anda juga harus pandai cara menjaga kesehatan lambung anda, agar lambung anda tetap sehat dan tentunya tidak bermasalah.

Faktor dan Risiko Asam Lambung Naik

akibat asam lambung kambuh

Faktor risiko naiknya asam lambung adalah faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks asam, suatu kondisi dimana asam lambung dan isi lambung naik ke kerongkongan.
Peningkatan asam lambung dapat menyebabkan rasa panas di dada, rasa asam di mulut, kesulitan menelan, dan komplikasi lainnya. Berdasarkan penelusuran web, berikut beberapa faktor risiko refluks asam yang umum disebutkan:

  • Obesitas atau kelebihan berat badan. Lemak yang menumpuk di lambung dapat meningkatkan tekanan pada lambung sehingga mendorong asam lambung ke kerongkongan.
  • Hernia hiatus. Ini adalah kondisi di mana bagian atas lambung masuk ke rongga dada melalui celah di diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga perut dan dada. Hal ini dapat melemahkan otot penutup kerongkongan bagian bawah (lower esophageal sphincter) yang berfungsi sebagai katup untuk mencegah asam lambung naik.
  • Makanan dan minuman tertentu yang dapat meningkatkan asam lambung: makanan pedas, asam, berlemak, gorengan, kopi, alkohol, dan minuman bersoda. Jenis makanan dan minuman ini dapat merangsang produksi asam lambung, melemaskan otot penutup kerongkongan bagian bawah, atau meningkatkan tekanan pada lambung.
  • Obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan dapat melemaskan otot penutup kerongkongan bagian bawah atau meningkatkan produksi asam lambung, seperti obat pelemas otot, obat penurun tekanan darah, pil KB, antidepresan trisiklik, atau obat anti-inflamasi nonsteroid.