Proses Roasting Cepat

Proses roasting cepat adalah proses pemanasan biji kopi hijau aliran udar, memegang peranan sangat penting dalam menentukan beberapa panas kopi yang di pindahkan ke biji kopi.

Jika telah melalui proses pengolahan biji kopi, penyimpanan, kemudian penjualan green bean, maka langkah berkutnya yaitu roasting. Bisa di sebut tahap tersebut biji kopi yang sebelumnya tidak ada apanya saya olah sampai menjadi ada apa apa. Segala nada, rasa, rasa dan rasa rasa ajaib pada kopi di pengaruhi oleh proses tersebut.

Lebih lengkapnya baca  pelatihan roasting kopi

Kopi menyangrai agar mengeluarkan karakter terbaik dan terasa nikmat sebenarnya tidak mudah untuk di lakukan. Dan kopi benar benar sudah di sangrai dengan baik, kemudian membuat hugh jackman dapat mengatakan sebuah kutipannya terkenal.

FASE-FASE ROASTING

proses pemanggangan cepat

 

Terdapat tahap atau fase pada saat proses roasting. Secepat biji kopi melewati masing-masing fase, berikut tahapannya, pada umumnya dikatakan sebagai rekaman data sangrai, atau profil roastingnya.

Fase 1: Pengeringan (pengeringan)

Biji kopi yang belum matang mengandung sekitar 7 sampai 11% air terbagi merata di seluruh struktur padat biji kopi. Sekadar informasi, biji kopi tidak akan berubah warna menjadi kecoklatan selama kandungan air masih ada. Jadi ketika biji kopi masih mentah dimasukkan ke mesin roasting , tahap pertama terjadi ialah biji kopi mulai menyerap sejumlah panas, kemudian menguapkan kandungan air tersebut. Proses pengeringan tersebut cenderung membutuhkan panas dan energi yang cukup besar.

Fase 2: Menguning (penguningan)

Setelah kandungan air tersisa ‘dikuras’ dari biji kopi, reaksi pencoklatan juga dimulai. Pada tahap tersebut, biji kopi masih padat dan sedikit beraroma beras basmati. tetapi biji kopi mulai mengembang, dan kulit menjadu tipis atau menyerupai sekam akan mulai mengelupas. Pada tahap tersebut juga, sekam itu akan dipisahkan dari biji yang sedang disangrai melalui sistem aliran udara dalam roaster. Kumpulan kulit sekam biji kopi tersebut kemudian dipisahkan untuk mencegah risiko kebakaran (dalam mesin) mengingat sifatnya yang tipis dan mudah terbakar.

Dua tahap pertama ( pengeringan dan menguning ) tersebut termasuk tahap penting dalam proses pemanggangan . Jika kopi tidak mengalami pengeringan dengan tepat, maka biji kopi tidak akan tersangrai merata pada tahap berikutnya. Biji kopi bisa terlihat sudah tersangrai dengan baik di bagian luar, tapi di bagian dalam, biji kopi masih belum matang sepenuhnya. keadaaan tersebut pada umumnya membuat biji kopi terasa ganjil, seperti kopi berada di kombinasi antara pahit dari luar tetapi terasa sdikit asam atau berserat di dalam.

Fase 3: Crack Pertama (pecahan pertama)

Ketika biji kopi berubah menjadi kecoklatan, bercampurlah antara gas karbon yang dilepaskan dan udara yang menguap di dalamnya. Ketika tekanan kedua elemen tersebut memperoleh puncaknya, maka akan terbuka dan pada proses tersebut biji kopi pecah. Atau cracking , seperti. Proses tersebut dapat kita kenali melalui bunyi yang renyah. Pada tahap tersebut juga, segala karakter dan rasa rasa yang familiar dari biji kopi akan mulai berkembang dan “terbentuk”.

Fase 4: Pengembangan sangrai termasuk dalam Proses roasting cepat

Setelah cracking pertama, biji kopi bertekstur lembut di permukaannya tapi belum seluruhnya. Fase roasting tersebut membuktikan warna akhir dari biji kopi.

Fase 5: Retak kedua (pecahan kedua)

Pada tahap tersebut, biji kopi mulai pecah kembali kedua kali, tetapi bunyinya lebih ringan dan lembut. Ketika biji kopi menjangkau fase tersebut, minyak alami kopi akan muncul ke permukaan biji. Banyak karakter acidity kopi telah hilang pada fase tersebut, rasa rasa jenis baru dan juga berkembang pada fase tersebut.

Avatar

rina

Saya adalah seorang penulis di tukangreview.com yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap perkembangan teknologi, terutama dalam dunia IT. Saya juga senang untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan seputar bisnis serta tips terkini dengan pembaca setia kami