Pasar Briket Luar Negeri

pasar briket luar negeri, Sebelum kita melangkah lebih dalam, mari kita bahas mengapa briket menjadi salah satu bisnis ekspor yang menjanjikan. Indonesia yang terkenal sebagai negara maritim dan kepulauan, juga sering dijuluki sebagai “negara nyiur melambai” karena menggambarkan jumlah pohon kelapa yang melimpah di wilayah ini.

Indonesia memang memiliki tanah yang subur, dan hampir di seluruh wilayahnya menghasilkan beragam hasil bumi, termasuk pohon kelapa. Sebuah artikel yang berjudul “Pohon Kelapa: Daerah Penghasil, Manfaat, dan Peluang Bisnisnya” mengungkapkan bahwa banyak daerah di Indonesia menghasilkan kelapa, dengan Riau memimpin perolehan dengan angka 432,30 pada tahun 2021.

Pohon kelapa adalah contoh tanaman yang berkonsep zero waste. Konsep ini menunjukkan bahwa seluruh bagian pohon dapat dimanfaatkan secara optimal, mulai dari akar hingga buahnya. Contohnya, daun kelapa dimanfaatkan untuk membuat ketupat, sementara batok kelapa digunakan untuk produksi arang. Arang dari batok kelapa menjadi bahan baku utama untuk berbagai produk bernilai tinggi, termasuk briket.

Tempurung kelapa, yang sering dikenal sebagai batok kelapa, digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan briket arang. Namun sayangnya, hingga saat ini potensi batok kelapa yang memiliki nilai jual tinggi masih belum banyak dikenal oleh masyarakat, terlebih lagi jika diolah menjadi briket atau digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Fungsi Briket

Briket merupakan jenis bahan bakar padat yang dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Secara umum, bahan bakar alternatif ini digunakan dalam berbagai skala, mulai dari industri besar, home industri, hingga kebutuhan sehari-hari.

Dibandingkan dengan minyak tanah, penggunaan briket menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan. Selain harganya yang sangat ekonomis, penggunaan briket juga lebih aman dan ramah lingkungan. Salah satu keunggulan lainnya adalah bahwa briket menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah sumber daya alam, menjadikannya lebih berkelanjutan dan efisien.

Selain itu, produksi briket juga berkontribusi dalam mengurangi timbulan sampah, karena bahan baku utamanya terdiri dari beragam biomassa seperti kayu, tempurung kelapa, jerami, limbah, gambut, dan serbuk gergaji. Meskipun ada beberapa yang menggunakan bahan batu bara, namun perlu disadari bahwa penggunaan bahan batu bara dapat berdampak negatif pada lingkungan. Hal ini karena pembakaran batu bara menghasilkan asap yang beracun dan tebal, yang tidak bersahabat dengan lingkungan sekitarnya.

Di antara berbagai pilihan bahan baku tersebut, penggunaan briket yang terbuat dari bahan alami adalah pilihan yang paling aman. Namun lebih spesifiknya lagi, briket yang terbuat dari bahan alami dan bukan batu bara memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi. Ini disebabkan oleh potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh asap beracun dan tebal yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara, yang tidak cocok dengan kelestarian lingkungan sekitar.

Penggunaan briket dalam kehidupan sehari-hari

Digunakan sebagai opsi bahan bakar pengganti dalam proses memasak

Briket telah meraih popularitas yang luas di berbagai belahan dunia, termasuk di Eropa. Di Eropa, briket sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan memasak, termasuk kegiatan seperti memanggang.

Briket berfungsi sebagai alternatif dalam konteks merokok

Meskipun mungkin terdengar agak tidak biasa, briket juga digunakan dalam konteks merokok. Briket ini khususnya diterapkan untuk merokok pipa shisha. Rokok pipa shisha memiliki popularitas yang signifikan di kalangan masyarakat Timur Tengah.

Briket menjadi pilihan alternatif untuk memasak di lingkungan restoran

Selain di wilayah tersebut, briket juga telah mendapatkan popularitas besar sebagai opsi memasak yang digunakan di restoran. Beberapa negara yang menerapkan pendekatan ini termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Dijadikan solusi untuk keperluan rumah tangga

Tidak hanya terbatas pada restoran, briket juga diaplikasikan secara lebih luas sebagai solusi memasak dalam aktivitas sehari-hari di rumah. Di beberapa negara, banyak orang yang telah beralih ke penggunaan briket sebagai opsi utama.

Bahan dan Proses Pembuatan Briket dari Tempurung Kelapa

Bahan yang dibutuhkan:

  • Tempurung kelapa
  • Tepung kanji
  • Udara
  • Pipa paralon

Pembuatan briket arang dari tempurung kelapa sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Pertama, tangguhnya bahan baku utama, yaitu arang batok kelapa, yang perlu dihaluskan terlebih dahulu. Setelah arang halus, campurkan dengan air dan tepung kanji.

Setelah bahan-bahan tercampur rata, proses selanjutnya adalah pengadukan. Setelah adonan mencapai konsistensi yang baik, adonan briket ini ditempatkan dan dicetak dalam sebuah wadah. Kemudian, adonan dapat dipotong-potong sesuai preferensi, seperti membentuk kubus atau bentuk lainnya.

Langkah terakhir adalah memanaskan potongan-potongan briket dalam oven. Proses ini bertujuan untuk membuat briket mengeras sehingga siap untuk dijual. Setelah melalui proses pemanasan, briket siap dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.

Ekspor Briket Kelapa

Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar untuk briket arang kelapa. Salah satu faktornya adalah kualitas unggul dari briket kelapa Indonesia, yang membuatnya dianggap sebagai yang terbaik di pasar internasional. Hal ini dikarenakan briket yang diproduksi di Indonesia mampu menghasilkan panas dengan intensitas lebih tinggi dibandingkan dengan briket batu bara atau briket dari sumber daya lain seperti tanaman bakau.

Tidak hanya itu, permintaan yang tinggi terhadap briket kelapa Indonesia juga didorong oleh pembinaan lingkungan. Dalam konteks sensitivitas isu pemanasan global, penggunaan briket kelapa yang bersumber dari tempurung kelapa dinilai lebih ramah lingkungan. Penggunaan sumber daya alam seperti batu bara cenderung kurang diminati saat ini.

Briket arang kelapa menjadi pasar yang menunjukkan ke ketegangan antara permintaan dan suplai. peringatan terhadap briket dari tempurung kelapa jauh lebih tinggi dari pasokan yang ada. Dengan peluang ekspor yang besar, ini menandakan bahwa kebutuhan bahan baku tempurung kelapa juga akan terus meningkat.

Kelebihan Briket

Biasanya masyarakat sudah familiar dengan penggunaan briket yang berasal dari sumber seperti sekam padi, arang sekam, batok kelapa, bonggol jagung, dan sejenisnya. Meski begitu, tidak disangkal bahwa minyak bumi masih tetap menjadi bahan yang paling dominan dalam pembuatan briket.

Proses pembuatan briket meliputi tahapan pemadatan dan penekanan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kalor per satuan luas dari bahan tersebut. Dengan demikian, energi alternatif diharapkan dapat menghasilkan kualitas yang lebih unggul.

Pengurangan Pencemaran Lingkungan

Fosil memiliki potensi untuk mencemari lingkungan ketika tidak lagi digunakan. Di sisi lain, briket yang terbuat dari bahan bakar fosil dapat membantu mengurangi dampak pencemaran yang timbul akibat fosil tersebut.

Daya Tahan yang Lebih Tinggi

Meskipun mungkin ada anggapan bahwa bahan biomassa lebih ekonomis dibandingkan bahan bakar fosil, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya akurat. Ini disebabkan oleh sifat briket yang berasal dari biomassa yang cenderung cepat habis, sehingga perlu sering diganti.

Meskipun briket dari bahan bakar fosil mudah terbakar, namun bahan ini memiliki daya tahan yang lebih tinggi, sehingga tidak mudah habis dan tidak menyebabkan pemborosan. Briket dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, terutama jika menggunakan bahan bakar minyak. Terutama, di negara-negara dengan empat musim, briket sering digunakan untuk menghangatkan ruangan selama musim dingin.

 

 

 

 

 

Avatar

syahrul

Saya adalah seorang penulis di tukangreview.com yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap perkembangan teknologi, khususnya dalam dunia IT. Saya juga senang belajar berbagai hal dan berbagi banyak informasi seputar bisnis serta tips terkini dengan pembaca kami