Cara Mengolah Kopi Robusta yang Mudah dan juga Enak
Pada kesempatan kali ini saya membuat tentang Cara Mengolah Kopi Robusta yang Mudah dan juga Enak, jadi simak sampai habis agar kalian memahaminya
Selain membuat tentang kopi rempah, kali ini saya akan membuat tentang kopi robusta
Cara Mengolah Kopi Robusta yang Mudah dan juga Enak
Cara Memanen Buah Kopi
Secangkir kopi yang nikmat bisanya berasal dari cerita perjalanan dan juga proses pengolahan yang juga panjang. Dimulai dari tumbuh dan juga berkembangnya sebagai tanaman, pengolahannya saat pascapanen, hingga menyajikannya menjadi minuman yang sangat nikmat.
Ada baiknya jika kalian sebagai pecinta kopi, tidak hanya mengetahui jenis minumannya saja, melainkan juga perjalanan minuman tersebut dari tanaman hingga bubuk yang siap untuk diseduh.
1. Kriteria Kopi Siap Panen
Proses Pengolahan Kopi – Memanen Kopi
Tanaman kopi mulai berbuah pada kisaran umur 2-5 tahun. Kopi jenis robusta akan lebih cepat muncul buahnya jika dibandingkan dengan kopi arabika. Pada umur-umur ini, mungkin buahnya hanya sedikit dan akan terus bertambah hingga umur lima tahun ke atas.
Sasame Coffee Kekayaan Perbedaan
Baik robusta maupun arabika, keduanya berbuah secara musiman. Robusta memerlukan waktu 8 sampai dengan 11 bulan dari mulai kuncup hingga sudah siap untuk dipanen, sedangkan arabika perlu waktu 6 sampai 8 bulan.
Ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna. Berikut ini adalah kriteria buah yang siap dipanen.
a. Hijau dan Hijau Kekuningan
Warna ini menandakan kondisi buah yang masih muda. Jika dipetik, bijinya akan pucat dan keriput. dan aromanya masih sangat lemah sehingga tidak disarankan untuk dipanen.
b. Kuning Kemerahan
Warna ini menunjukkan bahwa buah sudah mulai matang. Aromanya mulai mantap dan sudah boleh untuk dipetik.
c. Merah Penuh
Fase ini menunjukkan bahwa buah telah matang. Aroma serta cita rasa telah terbentuk dengan sempurna. Kondisi yang seperti ini adalah kondisi terbaik untuk memetiknya.
d. Merah Tua
Buah yang sudah memiliki warna merah tua harus segera dipetik karena sudah kelewatan matang. Aromanya sudah mulai menurun. Jika menunggu terlalu lama lagi, bisa-bisa mengeluarkan aroma tanah (earthy) yang berlebihan dan menjadi tidak enak.
2. Pemetikan Buah Kopi
Proses Pengolahan Kopi – Memetik Kopi
Pada umumnya, tingkat kematangan buah tidak akan terjadi secara serentak sehingga diperlukan waktu yang lama untuk proses pemanenan. Periode panen raya dapat berlangsung selama 4 sampai 5 bulan dengan frekuensi pemetikan buah setiap 10 sampai dengan 14 hari. Cara pemetikan sendiri dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Pemetikan Selektif
Pemetikan hanya dilakukan hanya pada buah yang telah berwarna merah penuh atau juga telah matang sempurna. Sisanya dapat dibiarkan untuk pemetikan yang selanjutnya.
b. Pemetikan Setengah Selektif
Pemetikannya dilakukan pada semua buah dalam satu dompol atau satu tandan. Syaratnya adalah terdapat pada dompolan tersebut, terdapat buah yang telah berwarna merah penuh.
c. Pemetikan Serentak
Pemetikannya dilakukan serentak atau dapat disebut pula petik racutan ini dilakukan terhadap semua buah kopi dari semua dompolan. Buah yang masih berwarna hijau pun turut dipetik habis. Pemetikan yang seperti ini biasanya akan dilakukan yaitu pada akhir musim panen.
d. Lelesan
Pemanenan lelesan merupakan salah satu cara memanen dengan memunguti buah yang sudah berjatuhan di bawah pohonnya karena sudah kelewat matang.
3. Sortasi
Setelah dipanen, buah disortir berdasarkan kualitasnya. Pada fase ini juga memisahkan kopi dari kotoran dan juga buah buah yang cacat atau juga rusak. Buah yang telah disortir harus segera diolah karena jika disimpan terlalu lama akan memicu reaksi kimia yang akan menurunkan mutu.